Kelompok 2
-Reza Fahlevi (12141431)
-Ardiansyah (12150825)
-Ayunota Maitary (12155514)
-Sutinah (12155512)
-Hanif Alfiyanto (12155587)
Pengertian
Cyber spionage adalah tindakan atau
praktek memperoleh rahasia tanpa izin dari pemegang informasi (pribadi,
sensitif, kepemilikan atau rahasia alam), dari individu, pesaing, saingan,
kelompok, pemerintah dan musuh untuk pribadi, ekonomi , keuntungan politik
atau militer menggunakan metode pada jaringan internet, atau komputer pribadi
melalui penggunaan retak teknik dan perangkat lunak berbahaya termasuk trojan
horse dan spyware. Sehingga hal ini sering dipakai dan disalahgunakan oleh
sebuah organisasi untuk memperoleh informasi mengenai masyarakat suatu negara.
Ini dilakukan atas dasar ingin menguasai dan juga memperdaya pengguna jejaring
sosial seperti facebook untuk melakukan semua doktrin yang dianggap
menyesatkan serta berusaha mencuci otak/brain wash kepada calon korbannya.
Dengan mengatasnamakan agama dan memberikan ajaran yang menyesatkan
seperti berjihad serta bom bunuh diri. Calon korbanya antara lain pelajar
SMA dan juga anak kuliah. Banyak pertanyaan muncul mengapa anak muda yang jadi
korbanya? Jawabanya karena anak seusia inilah yang secara emosi masih labil dan
apabila diprovokasi maka diyakini akan cepat terprovokasi dan terpengaruh.
Faktor Pendorong Pelaku Cyber Espionage
Adapun faktor pendorong penyebab terjadinya cyber espionage
adalah sebagai berikut
1.
Faktor Politik
Faktor ini biasanya
dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari informasi tentang lawan
2.
Faktor Ekonomi
Karna latar
belakang ekonomi orang bisa melakukan apa saja, apalagi dengan kecanggihan dunia
cyber kejahatan semangkin mudah dilakukan dengan modal cukup dengan keahlian
dibidang komputer saja.
3. Faktor Sosial Budaya
Adapun beberapa aspek untuk Faktor
Sosial Budaya :
a. Kemajuan Teknologi Infromasi
Karena
teknologi sekarang semangkin canggih dan seiring itu pun mendorong rasa ingin
tahu para pencinta teknologi dan mendorong mereka melakukan eksperimen.
b. Sumber Daya Manusia
Banyak sumber daya manusia yang memiliki potensi dalam bidang IT yang tidak
dioptimalkan sehingga mereka melakukan kejahatan cyber.
c. Komunitas
Untuk membuktikan keahlian mereka dan ingin dilihat orang atau dibilang
hebat dan akhirnya tanpa sadar mereka telah melanggar peraturan ITE.
Contoh Kasus Cyber Espionage
1. RAT Operasi Shady" (Remote
Access-Tool)
Perusahaan keamanan komputer McAfee,
Inc, menerbitkan sebuah laporan 14 halaman merinci operasi hacker terbesar
digali sampai saat ini Dijuluki "RAT Operasi Shady" (Remote
Access-Tool, sebuah program yang memungkinkan pengguna untuk mengakses jaringan
jauh) oleh Dmitri Alperovitch, wakil presiden McAfee penelitian ancaman, ini
rentetan serangan melibatkan lebih dari 70 organisasi internasional, termasuk
dua instansi pemerintah Kanada. McAfee mampu mengidentifikasi 72 target
pelanggaran keamanan. Banyak pihak lebih dikompromikan ditemukan pada log
server tapi tidak bisa diidentifikasi karena kurangnya informasi yang akurat.
Dari banyak korban, lebih dari setengah yang berbasis di AS, dan 22 adalah
lembaga pemerintah dari berbagai negara lainnya. RAT Shady ditargetkan total 14
negara dan negara.
2. FOX
Salah satu pencipta virus e-mail
“Love Bug” (iloveyou), Fox, diduga telah menginfeksi dan melumpuhkan lebih dari
50 juta komputer dan jaringan pada 4 Mei 2000. Virus tersebut juga menyerang
komputer-komputer milik Pentagon, CIA dan organisasi-organisasi besar lainnya
dan menyebabkan kerugian berjuta-juta dolar akibat kerusakan-kerusakan. Karena
Pilipina tidak mempunyai undang-undang yang melawan kejahatan hacking komputer,
Fox tidak pernah didakwa atas kejahatan-kejahatannya.
3. TROJAN GATE
Skandal perusahaan yang telah
mendominasi pemberitaan di Israel sejak terungkap 29 Mei. Sudah ada hampir 20
penangkapan. Laporan yang diterbitkan menunjukkan pegunungan dokumen telah
dicuri dari puluhan perusahaan Israel. Sekitar 100 server sarat dengan data
yang dicuri telah disita. program yang digunakan dalam kasus Israel adalah
virus computer spyware.
4. Penyebaran Virus melalui Media Sosial
Penyebaran virus dengan sengaja, ini
adalah salah satu jenis kasus cyber crime yang terjadi pada bulan Juli 2009,
Twitter (salah satu jejaring social yang sedang naik pamor di masyakarat
belakangan ini) kembali menjadi media infeksi modifikasi New Koobface, worm
yang mampu membajak akun Twitter dan menular melalui postingannya, dan
menjangkiti semua follower. Semua kasus ini hanya sebagian dari sekian banyak
kasus penyebaran malware di seantero jejaring social. Twitter tak kalah jadi
target, pada Agustus 2009 diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan video
erotis. Ketika pengguna mengkliknya, maka otomatis mendownload
Trojan-Downloader.Win32.Banload.sco.
Modus serangannya adalah selain
menginfeksi virus, akun yang bersangkutan bahkan si pemiliknya terkena imbas.
Karena si pelaku mampu mencuri nama dan password pengguna, lalu menyebarkan
pesan palsu yang mampu merugikan orang lain, seperti permintaan transfer uang .
Untuk penyelesaian kasus ini, Tim keamanan dari Twitter sudah membuang infeksi
tersebut. Tapi perihal hukuman yang diberikan kepada penyebar virusnya belum
ada kepastian hukum.
5. Pencurian Data Pemerintah
Pencurian dokumen terjadi saat utusan
khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta
Rajasa berkunjung di Korea Selatan. Kunjungan tersebut antara lain, guna
melakukan pembicaraan kerja sama jangka pendek dan jangka panjang di bidang
pertahanan. Delegasi Indonesia beranggota 50 orang berkunjung ke Seoul untuk
membicarakan kerja sama ekonomi, termasuk kemungkinan pembelian jet tempur
latih supersonik T-50 Golden Eagle buatan Korsel dan sistem persenjataan lain
seperti pesawat latih jet supersonik, tank tempur utama K2 Black Panther dan
rudal portabel permukaan ke udara. Ini disebabkan karena Korea dalam persaingan
sengit dengan Yak-130, jet latih Rusia. Sedangkan anggota DPR yang membidangi
Pertahanan (Komisi I) menyatakan, berdasar informasi dari Kemhan, data yang
diduga dicuri merupakan rencana kerja sama pembuatan 50 unit pesawat tempur di
PT Dirgantara Indonesia (DI). Pihak PT DI membenarkan sedang ada kerja sama
dengan Korsel dalam pembuatan pesawat tempur KFX (Korea Fighter Experiment).
Pesawat KFX lebih canggih daripada F16. Modus dari kejahatan tersebut adalah
mencuri data atau data theft, yaitu kegiatan memperoleh data
komputer secara tidak sah, baik digunakan sendiri ataupun untuk diberikan
kepada orang lain.
Berikut ini adalah malware-malware yang berhasil diinvestigasi yang memang
ditujukan untuk menyerang timur tengah.
· Stuxnet
Stuxnet ditemukan pada juni 2010, dan
dipercaya sebagai malware pertama yang diciptakan untuk menyerang target
spesifik pada system infrastruktur penting. Stuxnet diciptakan untuk mematikan
centrifuse pada tempat pengayaan uranium di nathanz, Iran. Stuxnet diciptakan
oleh amerika-Israel dengan kode sandi “operation olympic games” di bawah
komando langsung dari George W. Bush yang memang ingin menyabotase program
nuklir Iran. Malware yang rumit dan canggih ini menyebar lewat USB drive dan
menyerang lubang keamanan pada sistem windows yang di sebut dengan “zero-day”
vulnerabilities. Memanfaatkan dua sertifikat digital curian untuk menginfeksi
Siemens Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), PLC yang digunakan
untuk mengatur proses industri dalam program nukliriran.
· Duquworm
Duqu terungkap pada september 2011,
analis mengatakan source code pada duqu hampir mirip dengan source code yang
dimiliki stuxnet. Namun duqu dibuat untuk tujuan yang berbeda dengan stuxnet.
Duqu didesain untuk kegiatan pengintaian dan kegiatan intelejen, virus ini
menyerang komputer iran tapi tidak ditujukan untuk menyerang komputer industri
atau infastruktur yang penting. Duqu memanfaatkan celah keamanan “zero-day”
pada kernel windows, menggunakan sertifikat digital curian, kemudian menginstal
backdoor. Virus ini dapat mengetahui apa saja yang kita ketikan pada keyboard
dan mengumpulkan informasi penting yang dapat digunakan untuk menyerang sistem
kontrol industri. Kaspersky Lab mengatakan bahwa duqu diciptakan untuk melakukan
“cyberespionage” pada program nuklir iran.
· Gauss
Pada awal bulan agustus 2012,
kaspersky lab mengumumkan ke publik telah menginvestigasi malware mata-mata
yang dinamakan dengan “gauss'. Sebenarnya malware ini sudah disebarkan pada
bulan september 2011 dan ditemukan pada bulan juni 2012. malware ini paling
banyak ditemukan di wilayah Lebanon, israel, dan palestina. Kemudian di ikuti
Amerika dan uni emirat arab. Gauss memiliki kemampuan untuk mencuri password
pada browser, rekening online banking, cookies, dan melihat sistem konfigurasi.
Kaspersky mengatakan AS-Israel yang telah membuat virus ini.
· Mahdi
Trojan pencuri data Mahdi ditemukan
pada februari 2012 dan baru diungkap ke public pada juli 2012. Trojan ini
dipercaya sudah melakukan cyberespionage sejak desember 2011. Mahdi dapat
merekam apa saja yang diketikan pada keyboard, screenshot pada komputer dan
audio, mencuri file teks dan file gambar. Sebagian besar virus ini ditemukan
menginfeksi komputer di wilayah iran, israel, afghanistan, uni emirat arab dan
arab saudi, juga termasuk pada sistem infrastruktur penting perusahaan,
pemerintahan, dan layanan finansial. Belum diketahui siapa yang bertanggung
jawab atas pembuat virus ini. Virus ini diketahui menyebar lewat attachment yang
disisipkan pada word/power point pada situs jejaring sosial.
· Flame
Flame ditemukan pada bulan mei 2012
saat Kaspersky lab sedang melakukan investigasi komputer departemen perminyakan
di Iran pada bulan april. Kaspersky memgungkapkan bahwa FLAME digunakan untuk
mengumpulkan informasi intelejen sejak bulan februari 2010, namun crySyS lab di
Budapest mengungkapkan virus ini sudah ada sejak 2007. Flame kebanyakan
menginfeksikomputer di wilayah Iran, disusul oleh israel, sudan, syria,
lebanon, arab saudi dan mesir. Flame memanfaatkan sertifikat digital tipuan dan
menyebar lewat USB drive, local network atau shared printer kemudian
menginstall backdoor pada komputer. Flame dapat mengetahui lalulintas jaringan
dan merekam audio, screenshot, percakapan skype dan keystroke. Flame diketahui
juga mencuri file PDF, text, dan file AutoCad, dan dapat mendownload
informasi dari perangkat lain via bluetooth. Flame didesain untuk melakukan
kegiatan mata-mata biasa yang tidak ditujukan untuk menyerang industri. Karakteristik
Flame mirip dengan stuxnet dan duqu. Menurut pengamat flame juga merupakan
bagian dari proyek “Olympic Games Project”.
· Wiper
Pada april 2012 telah dilaporkan
malware yan menyerang komputer di departement perminyakan iran dan beberapa perusahaan
lain, kasperski lab menyebut virus ini sebagai “wiper”. Virus ini menghapus
data pada harddisk terutama file dengan ekstensi *.pnf. Ekstensi *.pnf
diketahui sebagai extensi file yang digunakan oleh malware stuxnet dan duqu.
Dengan dihapusnya extensi file *.pnf maka akan menyulitkan investigator untuk
mencari sampel infeksi virus tersebut.
· Shamoon
Ditemukan pada awal agustus 2012,
shamoon menyerang komputer dengan os windows dan didesain untuk espionage
(mata-mata). Shamoon pada awalnya sering dikira “wiper”, namun ternyata shamoon
adalah tiruan dari wiper yang mempunyai target perusahaan minyak. Shamoon
sepertinya dibuat oleh perorangan dan tidak dibuat seperti stuxnet yang
melibatkan negara AS-israel. Hal ini terlihat dari banyaknys error pada source
code. Ada spekulasi bahwa shamoon menginfeksi jaringan Saudi Aramco. Shamoon
diprogram untuk menghapus file kemudian menggantinya dengan gambar bendera
amerika yang terbakar, dan juga untuk mencuri data.